Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Sijunjung Menjadi Tuan Rumah Rakornas Geopark Indonesia Tahun 2023

Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Geopark Indonesia tahun 2023 dan Perencanaan Program Kerja tahun 2024 Komisi Perencanaan Komite Nasional Geopark Indonesia.

Seremonial Pembukaan acara Rakornas tersebut digelar di Gedung Pancasila Muaro, Senin (20/11/23).

Hadir kesempatan itu, Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung, Unsur Forkopimda Kabupaten Sijunjung, Ketua Pengadilan Negeri Muaro, Ketua Pengadilan Agama Sijunjung serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan kesempatan dengan ditunjuknya Geopark Ranah Minang Silokek sebagai tempat penggelaran acara berskala nasional ini.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Bappenas dan panitia penyelenggara Rakornas yang telah menunjuk Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek. Dengan adanya acara berskala nasional ini tentu Kabupaten Sijunjung lebih dikenal ditingkat nasional maupun internasional, sehingga bisa ditetapkan sebagai warisan dunia atau Unesco Global Geopark (UGGp),” ujarnya.

 

 

 

 

 

Dihadapan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bupati Benny menyebut, pihaknya saat ini sedang gencar-gencarnya melaksanakan program terintegrasi dengan seluruh perangkat daerah dalam menjalankan arah kebijakan pembangunan di Ranah Lansek Manih.

“Bentuk komitmen kami bersama pak Wabup, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sijunjung tahun 2022-2026 mengusung tema Integrasi Geopark Ranah Minang Silokek secara Lintas Sektoral dan Wilayah dalam mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Berkeadilan,” jelasnya.

Pengembangan Geopark Silokek ini, kata Bupati, tentu bisa mendorong peningkatan perekonomian, pendidikan, layanan kesehatan, infrastruktur dan berbagai aspek lainnya yang potensial untuk meningkatkan angka IPM (indeks pembangunan manusia) secara signifikan.

“Mari kita berkomitmen untuk menjaga warisan-warisan yang saat ini sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional yaitu Perkampungan Adat Matrilineal Padang Ranah dan warisan geologi Geoark Silokek yang saat ini juga sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional,” tuturnya.

Senada dengan itu, Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Medi Iswandi menyebut pihaknya mendukung penuh untuk mewujudkan Geopark Ranah Minang Silokek menjadi Unesco Global Geopark.

 

 

 

 

 

 

Lanjut Medi, geopark atau taman bumi menjadi prioritas pembangunan nasional yang telah tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024.

“Hal itupun turut kami uraikan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat yang menargetkan pengembangan geopark di Sumbar untuk dapat menjadi salah satu geopark dunia,” ujarnya.

Dikatakannya, saat ini Provinsi Sumbar telah memiliki tiga geopark nasional, yaitu Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Geopark Nasional Sawahlunto dan Geopark Nasional Silokek.

Selain itu, ada juga enam aspiring geopark yakni aspiring geopark singkarak, geopark harau, geopark talamu, geopark solok selatan, geopark dharmasraya dan geopark pasaman.

Ia berharap Geopark Ranah Minang Silokek yang berada di Kabupaten Sijunjung bisa masuk Unesco Global Geopark, sehingga bisa meningkatkan perekonian masyarakat, umumnya di Sumatera Barat.

“Berkat kekompakan Bupati dan Wabup serta kolaborasi semua unsur, mudah-mudahan Geopark Silokek bisa menjadi Unesco Global Geopark,” harapnya.

Sementara, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Vivi Yulaswati mengungkapkan pengembangan berbagai Geopark di Indonesia yang terus dilakukan oleh pemerintah saat ini, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan jenis pariwisata berbasis alam.

 

 

 

 

 

Ia juga menegaskan, bahwa tidak akan ada eksploitasi alam, namun yang akan didorong adalah pariwisata yang berkelanjutan.

“Untuk mengembangkan geopark tentu fasilitas dan segala sesuatunya harus kita benahi, harapan kami, pengelola Geopark ini dapat membangun infrastruktur lebih baik lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Geopark artinya bukan hanya membangun, tetapi kelestarian alam juga mutlak.

“Pariwisata yang berkelanjutan dan bukan pariwisata yang mengeksploitasi, ada strateginya, semisal jumlah berapa orang wisatawan yang boleh masuk itu diatur,” tutur Vivi.

Disebutnya, dalam Rakornas itu ada beberapa hal yang akan dibahas diantaranya, Integrasi pengembangan Geopark dalam Pembangunan Daerah dan Penganggaran Daerah.

Kemudian, Perencanaan dalam Pengembangan World class Geopark, Pengawasan Penganggaran Pembangunan di Bidang Geopark dan Best Practice Pengelolaan Geopark.

Melalui Rakornas tersebut, diharapkan tersusun program kerja tahun 2024 yang memainkan peran krusial guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs).

Diketahui, Rakornas tersebut digelar dari tanggal 19 November hingga 22 November, dikawasan Geopark Silokek, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.

Adapun kegiatan Rakornas Tahun ini berupa Field trip yang dibagi menjadi beberapa Fieldtrip diantara nya Fieltrip Silokek, Durian Gadang dan Lalan.

Bersamaan dengan kegiatan ini diadakan Event Story Of Batang Kuantan River Festival yang menyelenggarakan beberapa lomba yaitu Pacu Rakik, Lomba Photograpy dan Lomba Melukis antar anak Sekolah Dasar, Parade Perahu dan juga ada Tari Mandulang Ameh dari sanggar-sanggar yang ada di Kabupten Sijunjung.

Rakornas itu juga diikuti 23 kementerian/lembaga, 11 unsur pemerintah daerah, 10 Badan Pengelola Unesco Global Geopark (BP UGGp) serta sembilan BP Geopark Nasional. Kemudian diikuti juga oleh 16 pakar, akademisi dan asosiasi profesi juga hadir pada Rakor tersebut

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles